Rabu, 16 Februari 2011

Cara Melatih Konsentrasi


Sebenarnya tidak ada rahasia khusus dalam melatih konsentrasi anda, karena pada dasarnya melatih konsentrasi adalah dilakukan dengan MEMPERHATIKAN (secara seksama). Jika selama ini anda merasa bahwa anda sangat sulit untuk berkonsentrasi dan selalu mengalami konsentrasi yang terpecah, mungkin hal itu disebabkan karena anda terbiasa untuk tidak pernah memperhatikan segala sesuatunya dengan seksama.
Bagaimana anda tahu bahwa anda tidak pernah memperhatikan dengan seksama?. Mari kita lihat latihan berikut ini:
Coba ambil benda apapun di sekitar anda. (sambil anda menikmati tulisan ini, mungkin anda bisa mengambil secangkir kopi di depan meja anda).
Kami asumsikan bahwa anda sekarang memegang cangkir. Sekarang lakukanlah hal-hal berikut:
  1. Perhatikan gelas tersebut beberapa saat (2 menit saja cukup)
  2. Setelah 2 (dua) menit berlalu, maka segera letakkan lagi gelas/cangkir tersebut ke tempat asalnya (anda minum dulu juga tidak apa-apa, karena permainan ini tidak ada pantangan makan dan minum).
  3. Setelah anda letakkan (tentunya tidak ada acara intip mengintip lagi), lakukanlah kegiatan yang lain (membaca-baca beberapa postingan diblog ini, misalnya). Lakukanlah selama 2 menit.
  4. Setelah semuanya sudah, coba jawab pertanyaan di bawah ini:
  • Apa warna dasar cangkir tadi?
  • Apakah ada gambar di cangkir itu? (jika ada, gambar apa itu?)
  • Jika tidak ada gambar, apakah cangkir tersebut ada motif atau semacamnya? (motif bunga, misalnya….?)
  • Selain warna dasar yang tadi anda sebutkan (jika anda berhasil menyebutkan). Ada berapa warna lagi di cangkir tersebut? (sebutkan secara lengkap).
Sekarang anda bisa mencocokan jawaban anda dengan kembali melihat cangkir/gelas tersebut. Coba hitung dengan jujur kesalahan anda. Jika ada pertanyaan yang tidak terjawab dengan lengkap, maka hal itu membuktikan bahwa anda belum benar-benar memperhatikan dengan baik. Jika anda sudah mampu menjawab semua pertanyaan di atas dengan baik, maka kami ucapkan selamat. Karena artinya anda cukup memiliki pengamatan yang baik.
Inti dari melatih konsentrasi adalah melatih perhatian anda. Semakin anda sering memperhatikan sesuatu secara mendetil/seksama, maka semakin baik konsentrasi anda. Anda boleh memilih untuk menertawakan permainan sederhana ini. Namun Anda juga boleh memilih untuk percaya pada permainan ini. Latihan ini memang tampak biasa- biasa saja. Namun Jika anda benar-benar berkeinginan kuat untuk mengubah kemampuan konsentrasi anda, maka cobalah mulai berlatih dengan latihan-latihan dasar semacam itu.

Biografi Mohammad Hatta

Dr.(H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta (populer sebagai Bung Hatta, lahir di Fort de Kock, Sumatera Barat, 12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah pejuang, negarawan, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Bandar udara internasional Jakarta menggunakan namanya sebagai penghormatan terhadap jasanya sebagai salah seorang proklamator kemerdekaan Indonesia.
Nama yang diberikan oleh orangtuanya ketika dilahirkan adalah Muhammad Athar. Anak perempuannya bernama Meutia Hatta menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta.

Latar belakang dan pendidikan

Hatta lahir dari keluarga ulama Minangkabau, Sumatera Barat. Ia menempuh pendidikan dasar di Sekolah Melayu, Bukittinggi, dan pada tahun 1913-1916 melanjutkan studinya ke Europeesche Lagere School (ELS) di Padang. Saat usia 13 tahun, sebenarnya ia telah lulus ujian masuk ke HBS (setingkat SMA) di Batavia (kini Jakarta), namun ibunya menginginkan Hatta agar tetap di Padang dahulu, mengingat usianya yang masih muda. Akhirnya Bung Hatta melanjutkan studi ke MULO di Padang. Baru pada tahun 1919 ia pergi ke Batavia untuk studi di Sekolah Tinggi Dagang "Prins Hendrik School". Ia menyelesaikan studinya dengan hasil sangat baik, dan pada tahun 1921, Bung Hatta pergi ke Rotterdam, Belanda untuk belajar ilmu perdagangan/bisnis di Nederland Handelshogeschool (bahasa inggris: Rotterdam School of Commerce, kini menjadi Universitas Erasmus). Di Belanda, ia kemudian tinggal selama 11 tahun.
Pada tangal 27 November 1956, Bung Hatta memperoleh gelar kehormatan akademis yaitu Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Hukum dari Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta. Pidato pengukuhannya berjudul "Lampau dan Datang".
Saat berusia 15 tahun, Hatta merintis karier sebagai aktivis organisasi, sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond Cabang Padang. Kesadaran politik Hatta makin berkembang karena kebiasaannya menghadiri ceramah-ceramah atau pertemuan-pertemuan politik. Salah seorang tokoh politik yang menjadi idola Hatta ketika itu ialah Abdul Moeis. Di Batavia, ia juga aktif di Jong Sumatranen Bond Pusat sebagai Bendahara. Ketika di Belanda ia bergabung dalam Perhimpunan Hindia (Indische Vereeniging). Saat itu, telah berkembang iklim pergerakan di Indische Vereeniging. Sebelumnya, Indische Vereeniging yang berdiri pada 1908 tak lebih dari ajang pertemuan pelajar asal tanah air. Atmosfer pergerakan mulai mewarnai Indische Vereeniging semenjak tibanya tiga tokoh Indische Partij (Suwardi Suryaningrat, Ernest Douwes Dekker, dan Tjipto Mangunkusumo) di Belanda pada 1913 sebagai orang buangan akibat tulisan-tulisan tajam anti-pemerintah mereka di media massa.

 Perjuangan

Saat berusia 15 tahun, Hatta merintis karier sebagai aktivis organisasi, sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond (JSB) Cabang Padang. Di kota ini Hatta mulai menimbun pengetahuan perihal perkembangan masyarakat dan politik, salah satunya lewat membaca berbagai koran, bukan saja koran terbitan Padang tetapi juga Batavia. Lewat itulah Hatta mengenal pemikiran Tjokroaminoto dalam surat kabar Utusan Hindia, dan Agus Salim dalam Neratja.
Kesadaran politik Hatta makin berkembang karena kebiasaannya menghadiri ceramah-ceramah atau pertemuan-pertemuan politik. Salah seorang tokoh politik yang menjadi idola Hatta ketika itu ialah Abdul Moeis. “Aku kagum melihat cara Abdul Moeis berpidato, aku asyik mendengarkan suaranya yang merdu setengah parau, terpesona oleh ayun katanya. Sampai saat itu aku belum pernah mendengarkan pidato yang begitu hebat menarik perhatian dan membakar semangat,” aku Hatta dalam Memoir-nya. Itulah Abdul Moeis: pengarang roman Salah Asuhan; aktivis partai Sarekat Islam; anggota Volksraad; dan pegiat dalam majalah Hindia Sarekat, koran Kaoem Moeda, Neratja, Hindia Baroe, serta Utusan Melayu dan Peroebahan.
Pada usia 17 tahun, Hatta lulus dari sekolah tingkat menengah (MULO). Lantas ia bertolak ke Batavia untuk melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School. Di sini, Hatta mulai aktif menulis. Karangannya dimuat dalam majalah Jong Sumatera, "Namaku Hindania!" begitulah judulnya. Berkisah perihal janda cantik dan kaya yang terbujuk kawin lagi. Setelah ditinggal mati suaminya, Brahmana dari Hindustan, datanglah musafir dari Barat bernama Wolandia, yang kemudian meminangnya. “Tapi Wolandia terlalu miskin sehingga lebih mencintai hartaku daripada diriku dan menyia-nyiakan anak-anakku,” rutuk Hatta lewat Hindania.
Pemuda Hatta makin tajam pemikirannya karena diasah dengan beragam bacaan, pengalaman sebagai Bendahara JSB Pusat, perbincangan dengan tokoh-tokoh pergerakan asal Minangkabau yang mukim di Batavia, serta diskusi dengan temannya sesama anggota JSB: Bahder Djohan. Saban Sabtu, ia dan Bahder Djohan punya kebiasaan keliling kota. Selama berkeliling kota, mereka bertukar pikiran tentang berbagai hal mengenai tanah air. Pokok soal yang kerap pula mereka perbincangkan ialah perihal memajukan bahasa Melayu. Untuk itu, menurut Bahder Djohan perlu diadakan suatu majalah. Majalah dalam rencana Bahder Djohan itupun sudah ia beri nama Malaya. Antara mereka berdua sempat ada pembagian pekerjaan. Bahder Djohan akan mengutamakan perhatiannya pada persiapan redaksi majalah, sedangkan Hatta pada soal organisasi dan pembiayaan penerbitan. Namun, “Karena berbagai hal cita-cita kami itu tak dapat diteruskan,” kenang Hatta lagi dalam Memoir-nya.
Selama menjabat Bendahara JSB Pusat, Hatta menjalin kerjasama dengan percetakan surat kabar Neratja. Hubungan itu terus berlanjut meski Hatta berada di Rotterdam, ia dipercaya sebagai koresponden. Suatu ketika pada medio tahun 1922, terjadi peristiwa yang mengemparkan Eropa, Turki yang dipandang sebagai kerajaan yang sedang runtuh (the sick man of Europe) memukul mundur tentara Yunani yang dijagokan oleh Inggris. Rentetan peristiwa itu Hatta pantau lalu ia tulis menjadi serial tulisan untuk Neratja di Batavia. Serial tulisan Hatta itu menyedot perhatian khalayak pembaca, bahkan banyak surat kabar di tanah air yang mengutip tulisan-tulisan Hatta.
Perangko Satu Abad Bung Hatta diterbitkan oleh PT Pos Indonesia tahun 2002
Hatta mulai menetap di Belanda semenjak September 1921. Ia segera bergabung dalam Perhimpunan Hindia (Indische Vereeniging). Saat itu, telah tersedia iklim pergerakan di Indische Vereeniging. Sebelumnya, Indische Vereeniging yang berdiri pada 1908 tak lebih dari ajang pertemuan pelajar asal tanah air. Atmosfer pergerakan mulai mewarnai Indische Vereeniging semenjak tibanya tiga tokoh Indische Partij (Suwardi Suryaningrat, Douwes Dekker, dan Tjipto Mangunkusumo) di Belanda pada 1913 sebagai eksterniran akibat kritik mereka lewat tulisan di koran De Expres. Kondisi itu tercipta, tak lepas karena Suwardi Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara) menginisiasi penerbitan majalah Hindia Poetra oleh Indische Vereeniging mulai 1916. Hindia Poetra bersemboyan “Ma’moerlah Tanah Hindia! Kekallah Anak-Rakjatnya!” berisi informasi bagi para pelajar asal tanah air perihal kondisi di Nusantara, tak ketinggalan pula tersisip kritik terhadap sikap kolonial Belanda.
Di Indische Vereeniging, pergerakan putra Minangkabau ini tak lagi tersekat oleh ikatan kedaerahan. Sebab Indische Vereeniging berisi aktivis dari beragam latar belakang asal daerah. Lagipula, nama Indische –meski masih bermasalah– sudah mencerminkan kesatuan wilayah, yakni gugusan kepulauan di Nusantara yang secara politis diikat oleh sistem kolonialisme belanda. Dari sanalah mereka semua berasal.
Hatta mengawali karier pergerakannya di Indische Vereeniging pada 1922, lagi-lagi, sebagai Bendahara. Penunjukkan itu berlangsung pada 19 Februari 1922, ketika terjadi pergantian pengurus Indische Vereeniging. Ketua lama dr. Soetomo diganti oleh Hermen Kartawisastra. Momentum suksesi kala itu punya arti penting bagi mereka di masa mendatang, sebab ketika itulah mereka memutuskan untuk mengganti nama Indische Vereeniging menjadi Indonesische Vereeniging dan kelanjutannya mengganti nama Nederland Indie menjadi Indonesia. Sebuah pilihan nama bangsa yang sarat bermuatan politik. Dalam forum itu pula, salah seorang anggota Indonesische Vereeniging mengatakan bahwa dari sekarang kita mulai membangun Indonesia dan meniadakan Hindia atau Nederland Indie.
Pada tahun 1927, Hatta bergabung dengan Liga Menentang Imperialisme dan Kolonialisme di Belanda, dan di sinilah ia bersahabat dengan nasionalis India, Jawaharlal Nehru. Aktivitasnya dalam organisasi ini menyebabkan Hatta ditangkap pemerintah Belanda. Hatta akhirnya dibebaskan, setelah melakukan pidato pembelaannya yang terkenal: Indonesia Free.
Pada tahun 1932 Hatta kembali ke Indonesia dan bergabung dengan organisasi Club Pendidikan Nasional Indonesia yang bertujuan meningkatkan kesadaran politik rakyat Indonesia melalui proses pelatihan-pelatihan. Belanda kembali menangkap Hatta, bersama Soetan Sjahrir, ketua Club Pendidikan Nasional Indonesia pada bulan Februari 1934. Hatta diasingkan ke Digul dan kemudian ke Banda selama 6 tahun.
Pada tahun 1945, Hatta secara aklamasi diangkat sebagai wakil presiden pertama RI, bersama Bung Karno yang menjadi presiden RI sehari setelah ia dan bung karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena peran tersebut maka keduanya disebut Bapak Proklamator Indonesia.

Kehidupan pribadi

Hatta menikah dengan Rahmi Rachim pada tanggal 18 Nopember 1945 di Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Mereka mempunyai tiga orang putri, yaitu Meutia Farida, Gemala Rabi'ah, dan Halida Nuriah. Dua orang putrinya yang tertua telah menikah. Yang pertama dengan Dr. Sri-Edi Swasono dan yang kedua dengan Drs. Mohammad Chalil Baridjambek. Hatta sempat menyaksikan kelahiran dua cucunya, yaitu Sri Juwita Hanum Swasono dan Mohamad Athar Baridjambek.

Bung Hatta Sebagai Tokoh organisasi dan partai politik

Bung Hatta adalah nama salah seorang dari beribu pahlawan yang pernah memperjuangkan kemerdekaan dan kemajuan Indonesia. Sosok Bung Hatta telah menjadi begitu dekat dengan hati rakyat Indonesia karena perjuangan dan sifatnya yang begitu merakyat. Besarnya peran beliau dalam perjuangan negeri ini sehingga ai disebut sebagai salah seorang “The Founding Father’s of Indonesia”.
Berbagai tulisan dan kisah perjuangan Muhammad Hatta telah ditulis dan dibukukan, mulai dari masa kecil, remeja, dewasa dan perjuangan beliau untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Namun ada hal yang rasanya perlu sedikit digali dan dipahami yaitu melihat Bung Hatta sebagai tokoh organisasi dan partai politik, hal ini dikaitkan dengan usaha melihat perkembangan kegiatan politik dan ketokohan politik di dunia politik Indonesia sekarang maka pantas rasanya kita ikut melihat perjuangan dan perjalanan kegiatan politik Bung Hatta.
Setelah perang dunia I berakhir generasi muda Indonesia yang berprestasi makin banyak yang mendapat kesempatan mengenyam pendidikan luar negeri seperti di Belanda, Kairo (Mesir). Hal ini diperkuat dengan diberlakukannya politik balas budi oleh Belanda. Bung Hatta adalah salah seorang pemuda yang beruntung, beliau mendapat kesempatan belajar di Belanda. Kalau kita memperhatikan semangat berorganisasi Bung Hatta, sebenarnya telah tumbuh sewaktu beliau berada di Indonesia. Beliau pernah menjadi ketua Jong Sematera (1918-1921) dan semangat ini makin membara dengan asahan dari kultur pendidikan Belanda / Eropa yang bernafas demokrasi dan keterbukaan.
Keinginan dan semangat berorganisasi Bung Hatta makin terlihat sewaktu beliau mulai aktif di kelompok Indonesische Vereeniging yang merupakan perkumpulan pemuda-pemuda Indonesia yang memikirkan dan berusaha memajukan Indonesia, bahkan dalam organisasi ini dinyatakan bahwa tujuan mereka adalah : “ kemerdekaan bagi Indonesia “. Dalam organisasi yang keras dan anti penjajahan ini Bung Hatta makin “tahan banting” karena banyaknya rintangan dan hambatan yang mereka hadapi.
Walau mendapat tekanan, organisasi Indonesische Vereeniging tetap berkembang bahkan Januari 1925 organisasi ini dinyatakan sebagai sebuah organisasi politik yang kemudian dinamai Perhimpunan Indonesia (PI). Dan dalam organisasi ini Bung Hatta bertindak sebagai Pemimpinnya. Keterlibatan Bung Hatta dalam organisasi dan partai poltik bukan hanya di luar negeri tapi sekembalinya dari Belanda beliau juga aktif di PNI (Partai Nasional Indonesia) yang didirikan Soekarno tahun 1927. Dalam organisasi PNI, Bung Hatta menitik beratkan kegiatannya dibidang pendidikan. Beliau melihat bahwa melalui pendidikanlah rakyat akan mampu mencapai kemerdekaan. Karena PNI dinilai sebagai partai yang radikal dan membahayakan bagi kedudukan Belanda, maka banyak tekanan dan upaya untuk mengurangi pengaruhnya pada rakyat. Hal ini dilihat dari propaganda dan profokasi PNI tehadap penduduk untuk mengusakan kemerdekaan. Hingga akhirnya Bunga Karno di tangkap dan demi keamanan organisasi ini membubarkan diri.
Tak lama setetah PNI (Partai Nasional Indonesia) bubar, berdirilah organisasi pengganti yang dinamanakan Partindo (Partai Indonesia). Mereka memiliki sifat organisasi yang radikal dan nyata-nyata menentang Belanda. Hal ini tak di senangi oleh Bung Hatta. Karena tak sependapat dengan Partindo beliau mendirikan PNI Pendidikan (Partai Nasional Indonesia Pendidikan) atau disebut juga PNI Baru. Organisasi ini didirikan di Yogyakarta bulan Agustus 1932, dan Bung Hatta diangkat sebagai pemimpi. Organisasi ini memperhatikan “ kemajuan pendidikan bagi rakyat Indonesia, menyiapkan dan menganjurkan rakyat dalam bidang kebathinan dan mengorganisasikannya sehingga bisa dijadakan suatu aksi rakyat dengan landasan demokrasi untuk kemerdekaan “.
Organisasi ini berkembang dengan pesat, bayangkan pada kongres I di Bandung 1932 anggotanya baru 2000 orang dan setahun kemudian telah memiliki 65 cabang di Indonesia. Organisasi ini mendapat pengikut dari penduduk desa yang ingin mendapat dan mengenyam pendidikan. Di PNI Pendidikan Bung Hatta bekerjasama dengan Syahrir yang merupakan teman akrabnya sejak di Belanda. Hal ini makin memajukan organisasi ini di dunia pendidikan Indonesia waktu itu. Kemajuan, kegiatan dan aksi dari PNI Pendidikan dilihat Belanda sebagai ancaman baru tehadap kedudukan mereka sebagai penjajah di Indonesia dan mereka pun mengeluarkan beberapa ketetapan ditahun 1933 diantaranya:
  • Polisi diperintahkan bertindak keras terhadap rapat-rapat PNI Pendidikan.
  • 27 Juni 1933, pegawai negeri dilarang menjadi anggota PNI Pendidikan.
  • 1 Agustus 1933, diadakan pelarangan rapat-rapat PNI Pendidikan di seluruh Indonesia.
Akhirnya ditahun 1934 Partai Nasional Indonesia Pendidikan dinyatakan Pemerintahan Kolonial Belanda di bubarkan dan dilarang keras bersama beberapa organisasi lain yang dianggap membahayakan seperti : Partindo dan PSII. Ide-ide PNI Pendidikan yang dituangkan dalam surat kabar ikut di hancurkan dan surat kabar yang menerbitkan ikut di bredel. Namun secara keorganisasian, Hatta sebagai pemimpin tak mau menyatakan organisasinya telah bubar. Ia tetap aktif dan berjuang untuk kemajuan pendidikan Indonesia.
Soekarno yang aktif di Partindo dibuang ke Flores diikuti dengan pengasingan Hatta dan Syahrir. Walau para pemimpin di asingkan namun para pengikut mereka tetap konsisten melanjutkan perjuangan partai. PNI Pendidikan tetap memberikan kursus-kursus, pelatihan-pelatuhan baik melalui tulisan maupun dengan kunjungan kerumah-rumah penduduk.
Dalam sidang masalah PNI Pendidikan M.Hatta, Syahrir, Maskun, Burhanuddin ,Bondan dan Murwoto dinyatakan bersalah dan dibuang ke Boven Digul (Papua). Demi harapan terciptanya ketenangan di daerah jajahan. Walau telah mendapat hambatan yang begitu besar namun perjuangan Hatta tak hanya sampai disitu, beliau terus berjuang dan salah satu hasil perjuangan Hatta dan para pahlawan lain tersebut adalah kemerdekaan yang telah kita raih dan kita rasakan sekarang.
Sebagai tulisan singkat mengenai sejarah ketokohan Muhammad Hatta di organisasi dan partai politik yang pernah beliau geluti, kita haruslah dapat mengambil pelajaran dari hal ini. Karena sejarah tak berarti apa-apa bila kita tak mampu mengambil manfaat dan nilai-nilai positif didalamnya. Dari kehidupan Hatta di dunia politik kita bisa melihat bahwa : Munculnya seorang tokoh penting dan memiliki jiwa patriot yang tangguh dan memikirkan kehidupan orang banyak serta memajukan bangsa dan negara “bukan hanya muncul dalam satu malam” atau bukanlah tokoh kambuhan yang muncul begitu saja, dan bukanlah sosok yang mengambil kesempatan untuk tampil sebagai pahlawan dan sosok pemerhati masyarakat. Tapi tokoh yang dapat kita jadikan contoh dan panutan dalam organisasi, partai, dan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesunguhnya adalah seorang sosok yang lahir dan tumbuh dalam lingkungan masyarakat, ia terlatih untuk mampu memahami keinginan dan cita-cita masyarakat, serta bertindak dengan menggunakan ilmu dan iman.
Seiring dengan meruaknya wacana demokrasi, terutama di era reformasi kita bisa melihat bahwa di Indonesia berkembang berbagai partai baru yang jumlahnya telah puluhan. Dalam kenyataanya memunculkan nama-nama baru sebagai tokoh, elit partai, elit politik yang berpengaruh di berbagai partai tersebut. Ada juga tokoh politik yang merupakan wajah-wajah lama yang konsisten di partainya atau beralih membentuk partai baru. Apakah mereka sudah pantas dikatakan sebagai tokoh, elite politik / elite partai?. Sebagai salah satu sosok tokoh ideal, dengan mencontoh ketokohan Bung Hatta kita harus mampu melihat berapa persen diantara tokoh-tokoh, orang-orang penting, elite politik / elite partai di Indonesia sekarang yang telah memperhatikan kehidupan masyarakat, berapa persen diantara mereka yang sudah melakukan usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat Indonesia baik di bidang ekonomi, pendidikan, politik dan lain-lain.
Dalam kenyataannya, kebanyakan kita melihat tokoh politik, elite politik dan tokoh-tokoh partai di Indonesia dewasa ini kurang memperhatikan kehidupan dan kemajuan masyarakat. Mereka hanya mengambil simpati masyarakat disaat-saat mereka membutuhkan suara dan partisipasi penduduk, seperti saat-saat akan diadakannnya pemilihan umum (nasional), saat diadakannya pemilihan kepala daerah (Pilkada), setelah kegiatan itu berlangsung mereka mulai meninggalkan dan melupakan masyarakat. Namun ada beberapa partai dan tokoh yang sering terlihat dalam berbagai kegiatan social dan memperhatikan masyarakat.
Apakah kita masih menganggap bahwa seorang penjahat, pemaling (koruptor) yang lolos dari sergapan hukum sebagai tokoh panutan kita di organisasi, partai politik, pemerintahan, atau kehidupan sehari-hari?. Jadi pantaslah kita belajar dari ketokohan Muhammad Hatta dalam kehidupan politiknya yang selalu bertindak demi kesejahteraan dan kemajuan rakyat Indonesia.

Kewajiban Menutup Aurat

Sesuai dengan fitrahnya, manusia merasa lebih nyaman untuk menyimpan rahasia atau privasinya dari jangkauan orang lain. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman dan teknologi, banyak orang yang berubah ‘pikiran’ menjadi lebih senang membuka rahasia agar diketahui orang lain.
Dalam Islam, wilayah privat sangat dilindungi. Dan, setiap Muslim diwajibkan untuk menjaga, menutupi, dan menyimpan jenis-jenis privasi tertentu yang biasa diistilahkan dengan aurat. Selain yang berupa privasi fisik (anggota tubuh), yakni seluruh apa berada di antara lutut dan pusar (bagi laki-laki) dan seluruh anggota badan kecuali muka dan telapak tangan (bagi perempuan), aurat juga mencakup privasi-privasi yang bersifat nonfisik. Apa yang dilakukan oleh seseorang ketika melakukan hubungan suami istri adalah termasuk di antara wilayah privat yang dilarang untuk dibuka dan disiarkan kepada orang lain.
Asma’ binti Yazid menceritakan bahwa pada suatu ketika ia berada di majelis Rasulullah SAW, sementara kaum laki-laki dan perempuan duduk bersama. Rasulullah bersabda, “Barangkali seorang laki-laki menceritakan hubungan intim yang dilakukannya bersama istrinya? Barangkali seorang perempuan menceritakan hubungan intim yang dilakukannya bersama suaminya?” Para Sahabat yang berada di tempat tersebut terdiam. Akupun (Asma–Red) berkata, “Demi Allah, benar wahai Rasulullah! Sesungguhnya kaum perempuan melakukan hal itu demikian juga laki-laki!” Maka Rasulullah SAW bersabda, “Jangan lakukan, sesungguhnya hal itu seperti setan laki-laki yang bertemu dengan setan perempuan di jalan, lalu keduanya bersetubuh sementara orang-orang melihatnya.” (HR Ahmad, hasan lighairihi).
Rahasia yang termasuk aurat dan harus ditutupi adalah aib atau perbuatan dosa yang pernah dilakukan oleh seseorang. Kewajiban menutupinya merupakan tanggung jawab bersama, baik pihak yang melakukannya maupun orang lain yang mengetahui perbuatan tersebut.
Rasulullah SAW bersabda, “Seluruh umatku akan diampuni dosa-dosanya kecuali orang-orang yang terang-terangan (berbuat dosa). Di antara orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang yang pada waktu malam berbuat dosa, kemudian di waktu pagi ia menceritakan kepada manusia dosa yang dia lakukan semalam, padahal Allah telah menutupi aibnya. (HR Al-Bukhari dan Muslim). Wallahu a’lam.

Senin, 14 Februari 2011

Kerajinan dari Kulit Telur



kulit telur yang sudah dibuang dan tidak di manfaatkan,rupanya masih berguna bagi dodi setiyawan,salah satu perajin lukisan dan kaligrafi di jalan Hasyim Asyari no 3 bangkalan.perajin yang sejak tahun 2005 mengeluti hobinya itu memanfaatkan kulit telursebagai bahan.bagaimana dodi mengerjakannya?
MOH AMIRUDDIN
Bangkalan
siapa bilang kulit telur hanya jadi sampah tidak bermanfaat.barangkali sebagian besar orang pasti akan mengatakan bahwa kulit telurhayalah sampah dan tidak bisa di gunakan untuk hal yang bermanfaat.anggapan itu di bantah oleh dodi setiyawan dengan membuktikan kreativitasnya memanfaatkan kulit telur sebagai bahan untuk lukisan kaligrafinya.
bermodal hanya iseng saja,di tahun 2005 dia mencoba menggunakan kulit telur sebagai pelengkap kerajinan pot bunga yang digelutinya juga. namun sejenak ia berfikir bahwa akan lebih baik dan indah jika kulit telur tersebut dijadikan sebagai bahanuntuk lukisan dinding,seperti kaligrafi maupun foto.
Dia menceritakan,untuk proses pembuatannya,kulit telur yang didapat dari penjual nasi goreng,warung nasi,dan penjual jamu,yang terlebih dahulu dibersihkan.setelah itu,ditempelkan pada gambar atau kaligrafi yang sudah dibuat dengan menggunakan tambahan bahan triplek untuk membuat gambar menjadi timbul,bukan hanya triplek saja dia juga pernah memakai bubur kertas,mika ataupun kaca,jelasnya
tidak selessai sampai disitu,sebab perlu ketelatenan agar kulit telur tersebut tidak retak dan merata yaitu dengan cara diampelas
.baru setelah merata dan kelihatan bagus di beri cat sebagai pewarna.
menurutnya,pembuatan sebuah kerajinan dari kulit telur bisa memakan waktu hingga satu bulan lamanya,sebab, cukup sulit membuatr kulit telur bisa merata dan tidak retak setelah di lem,"tapi tergantung besar dan kesulitan gambar yang kitatempeli kulit telur MAS,"tuturnya.
awalnya,dia tidak menyangka akan memiliki banyak peminat,sebab kerajinan tersebut dimulai karena iseng dan berniat sebagai koleksi pribadinya saja.
sumber : http://kerajinantelur.blogspot.com/2010/09/kulit-telur-yang-sudah-dibuang-dan.html
 

Minggu, 13 Februari 2011

Trend baju muslim


Gaya Trend model Baju Muslim memang akhir-akhir ini sangat diminati masyarakat Indonesia, khususnya kaum wanita. Seorang wanita muslim tetap terlihat cantik walaupun mengenakan busana muslim. Bagi siapa pun yg mengenakan busana muslim akan semakin terlihat anggun, cantik dan menarik. Paduan warna dan bahan yg nyaman menjadi sebuah pilihan dalam menentukan busana muslim yg sesuai dgn kita dan ajaran-ajaran Islam.
Kalangan remaja Indonesia juga tidak perlu khawatir untuk memakai model Baju Muslim karena tidak akan terlihat ketinggalan jaman lagi. Gaya Busana remaja disesuaikan juga dgn jiwa dan mobilitas remaja yg tinggi. Karena itu saat ini tren busana muslim khusus untuk remaja juga sangat diperhatikan oleh para perancang busana Indonesia. Untuk melihat bagaimanakah model Baju Muslim untuk tahun ini,
Berikut adalah tips anggun model Baju Muslim sesuai kepribadian :
* Pilihlah warna dan motif fashion model Baju Muslim yg tidak mencolok mata.model Baju Muslim yg tidak terlalu banyk detil dan motif akan nampak lebih anggun dan elegan dalam berbagai suasana.
* Akan lebih menarik dan berkelas jika ‘center piece’ kita fokuskan pada jilbab atau kerudung. Di mana kita bisa mendandani daerah ini dgn menyematkan beberapa bros atau manik-manik yg serasi.
* Untuk menciptakan gaya kerudung dan trend model Baju Muslim yg indah, unik dan tidak seragam dgn orang di luar nanti. Sering-seringlah menyempatkan diri mengkreasi berbagai gaya di depan cermin. Tak ada aturan khusus dalam hal membuat gaya. Hanya satu yg tak boleh diabaikan : bahwa leher dan kuping sepantasnya tetap tertutup.
* Sekali-kali cobalah gaya syal melilit menggunakan kerudung lain yg senada warnanya atau pun berbeda agar trend busana muslim semakin terlihat, namun tetap harmonis dan terlihat. Jadi, tak harus selalu menyelempangkan selendang seperti gaya ‘bunda’ ketika menghadiri sebuah acara.
* Usahakan mengenakan sandal atau sepatu yg serasi dan saling mendukung dgn warna busana muslim atau pun tas. Tampil cantik dan serasi tak harus dalam warna yg monoton. Berbeda warna boleh-boleh saja asal tetap ‘match’.
* Sekarang, tataplah wajah anda di cermin, sudahkah gaya dan dandanan anda seperti yg anda inginkan? Ingat, jangan pernah ingin menjadi seperti orang lain. Be your self!
Anda akan terlihat cantik dan anggun dgn balutan model Baju Muslim dgn gaya syar’i. ini.
Sumber: ranti.co.id

Sabtu, 05 Februari 2011

trend pakaian remaja mendatang

Trend Pakaian Remaja Mendatang
Berbicara tentang gaya hidup berpakaian wanita modern, tentu saja banyak pilihan gaya berpakaian untuk kaum hawa tersebut karena wanita lebih mengutamakan penampilan serta kecantikan untuk dirinya. Pilihannya pun beragam. Misalnya menggunakan pakaian yang lagi tren seperti baju korea.

(foto:google)
Tapi sebelum anda berpakaian, sebaiknya anda memikirkan apa warna yang cocok untuk anda, agar anda tampak lebih berenergi dan terlihat berbeda, stylish Amanda Bernstei (kontributor sejumlah media luar) memberikan beberapa tip's-nya.
Diantaranya yang terpenting adalah "memperhatikan kain mana yang membuat kulit wajah Anda lebih berkilau, dan warna mata Anda menjadi bersinar".
Beberapa wanita modern ada yang menyukai pakaian yang membuat dirinya terlihat lebih seksi, Sensual dan Lebih menonjolkan lekukan-lekukan tubuhnya,
Setiap wanita pasti ingin tampil dengan pakaian yang dapat menutupi kekurangan dan memaksimalkan kelebihannya. Namun perlu di ingat satu hal, Anda tidak mengikuti pakaian, namun pakaianlah yang mengikuti Anda.
Sebenarnya pilihan Pakaian untuk Anda gunakan cukup beragam, Anda hanya perlu memperhatikan satu hal yaitu cara menambah lekukan pada tubuh Anda. Amat disarankan Anda mengenakan pakaian 2 pieces untuk memberikan efek lekuk pada pinggang.
Selain warna serta pilihan desain model pakaian tentu saja aksesoris pun tidak kalah pentingnya untuk menunjang penampilan anda. pemilihan tas, jam tangan, dompet, sepatu, sendal, model rambut dan aksesoris lainnya pun harus disesuaikan agar anda bisa terlihat cantik dan menarik.
Terkadang kita salah kaprah dalam memilih model pakaian atau kapan kita harus menggunakan pakaian yang kita pilih, untuk itu pandai-pandailah anda dalam memilih model pakaian yang akan anda gunakan, cocok atau tidak pantas kah pakaian tersebut kita gunakan. Kadang hanya mengikuti perkembangan saja. Orang berpakaian ketat ikut juga, mengenakan baju korea juga ikut akhirnya tidak punya jati diri.
sumber :http://www.lifestyle.dnaberita.com/26%20februari%202010%20Lifestyle%20%20Trend%20pakaian%20masa%20depan.php